Chap. 2 "All About Me, You, and Us"

“Selamat pagi, dunia!!!” Sapa Alexa kepada dunia di pagi hari. Tak biasanya hari ini Alexa bangun lebih dulu daripada adik kembarnya, Alexi. Ya, Alexa sadar bahwa ini adalah ‘hari terakhirnya’ di Jakarta –- hingga akhirnya suatu saat nanti dia pasti kembali ke tempat ini.
“Hoaaaahmm!!! Duh.. duh.. duh... Tumben kakakku yang satu ini duluan bangun!! Biasanya, dia yang paling kebo!!! Hehehehehehe...” Ucap Alexi pertama kali ketika melihat kakak kembarnya itu bangun terlebih dahulu daripada dia.
“Yeee.. Biasa aja kalii!!! Gitu aja kok kaget??? Hehehehehehehe...” Ucap Lexa menanggapi kata-kata Alexi.
“Ya udah. Kakak aja yang mandi duluan gih sana!!! Kan kakak mesti check-in jam 8!!” Ucap Alexi dengan nada mengusir sambil mendorong-dorong Alexa hingga Alexa hampir terjatuh dari tempat tidur.
“Iya.. iyaa... Nyantai aja napa??” Jawab Lexa ogah-ogahan.
“Hehehehehehehe...” Alexi tertawa kecil melihat tingkah laku kakak kembarnya itu.
“Eh, kamu jadi ikut ke bandara ngga’??” Tanya Alexi kepada seseorang lewat telepon.
“Iya.. Jadi.. jadi... Emang udah mau berangkat?? Belum kan?? Udah ah, aku tidur dulu!! Dadah!!!” Ucap seseorang tersebut.
“Eiit.. Tunggu.. tunggu... Kamu ngga’ mau ketinggalan kakak aku kan?? Kakak aku udah siap-siap tauu!! Bentar lagi sarapan, habis sarapan, langsung berangkat. Kamu mau ditinggalin kakak aku tanpa pesan??” Ucap Alexi dengan nada marah.
“Iya.. iya... Sabar!!! Ini udah bangun, trus langsung mandi, trus langsung sarapan, trus langsung berangkat!!! Tapi, aku tidur dulu sebentar!!!” Jawab orang tersebut.
“SAMUEEEEEEELLL!!!!!!!! Kamu tuh dibilangi kok malah ngelawan. Pokoknya habis ini aku ngga’ mau ingetin kamu lagi. Capee!!! Kamu kaya’ kebo!!! Susah dibilangin. Tapi, kebo masih mending daripada kamu, alias kebo masih bisa dibilangin!!!” Bentak Lexi kepada seseorang tersebut yang ternyata adalah Samuel.
“Iya.. iya.. iya., bu Alexi. Belum jadi ibu-ibu aja udah cerewetnya na’ujubile!!! Gimana kalo udah jadi ibu-ibu??? Betah ngga’ ya suamimu sama kamu kalo kamu kaya’ gitu melulu?? Ckckckckck..” Jawab Sam menanggapi bentakan Alexi.
“Ya udah!!! Cepetan mandi sana!!! Baunya nyampe sini tau!! Dadah!!!” Jawab Lexi sambil memutuskan sambungan tanpa meminta persetujuan Sam.
“Ya.. Lebay deh loe!!!” Jawab Sam sambil beranjak dari tempat tidur karena ia sudah kehilangan konsentrasi untuk kembali ke alam mimpi. Sementara itu, Sam juga tidak ingin melewatkan ‘momen terakhirnya’ bersama Alexa, sahabatnya yang dianggapnya paling cerewet selain Alexi.

*Di rumah Lexa-Lexi...*
“Semuanya udah siap kan??” Tanya Lexa sambil membasuh keningnya yang –- menurut Lexi –- tidak berkeringat.
“Ya, nyonya!!!” Jawab Alexi dengan nada ogah-ogahan.
“Hehehehehe... Ya, udah. Berangkat yuk!! Ntar aku telat sampe bandara lagi. Ayo, pa, ma!!!” Ajak Alexa sambil tertawa kecil dan masuk ke dalam mobil.
“Kak, tunggu bentar ya!!! Ada yang ketinggalan!!” Ucap Lexi sambil kembali masuk ke dalam rumah.
“Ya udah.. Cepetan gih!! Jangan lama-lama ya!!!” Teriak Lexa kepada Lexi.
“Iyaaaaa!!!” Teriak Alexi tak kalah kerasnya.

*Di dalam rumah...*
“Sam, kamu udah berangkat??” Tanya Alexi setelah merasa di tempat yang aman.
“Ini baru mau berangkat!! Emang kenapa?? Udah mau berangkat tuh???” Ucap Sam menjawab pertanyaan Alexi.
“Ya.. Ku kira kamu masih jadi kebo di tempat tidurmu itu!! Hehehehehe...” Ucap Alexi sambil tertawa kecil.
“Ya udah.. Aku tutup teleponnya ya!! Ntar aku nabrak orang lagi!!! Dadah!!!” Ucap Sam menyudahi percakapan.
“Ya, dadah!!!” Jawab Lexi sambil memutuskan sambungan. Setelah selesai mengambil barang -- yang sebenarnya tidak ada yang tertinggal -- Alexi pun cepat-cepat kembali ke mobil karena takut menjadi sasaran kakak tersayangnya itu.

*Di mobil...*
“Eeeehh!!! Kok kamu lama banget sih??!!!! Cepetan ntar aku telat lagi!!!” Ucap Alexa memarahi Alexi.
“Ya, maaf!!! Tadi aku cari-cari barangnya, baru ketemu sekarang!!! Udah ah.. Pa, jalan aja!!!” Ucap Lexi sambil menyuruh papanya untuk menjalankan mobil.
“Papa cuma mau mastiin, udah selesai kah ributnya??” Tanya papa tanpa menggubris kata-kata Alexi.
“Udah, pa!!!” Jawab Alexa dan Alexi bersamaan.
“Ya udah!!!” Ucap papa sambil menjalankan mobil menuju bandara.


*Sesampainya di bandara...*
“Pa.. ma.. Aku masuk ya!!!” Ucap Alexa sambil memeluk papa dan mama tersayangnya itu.
“Iya sayang!!! Hati-hati ya!! Jaga dirimu baik-baik!!!” Ucap mama sambil membalas “pelukan terakhir” anaknya itu.
“Iya ma!!!” Jawab Alexa sambil terus memeluk mama dan akhirnya dengan berat hati melepaskan pelukan mamanya itu.
“Nak, hati-hati ya!!! Sekolah yang bener!!! Jangan buat mama dan papa kecewa!!” Ucap papa Lexa-Lexi sambil membalas pelukan salah satu anak kembarnya itu.
“Ya, papa!!!” Papa juga jangan buat aku dan Alexi menderita.. Ucap Alexa dalam hati, kemudian melepas pelukan papanya itu.
“Kak Alexa!!!!” Ucap Alexi sambil memeluk Alexa.
“Udah ah!!! Jangan nangis!!! Cengeng banget!!! Ngga malu apa??!!! Udah SMA tau!!! Sudah lah, jangan nangis terus.. Everything will be okay, isn’t it??” Ucap Lexa menenangkan Alexi.
“Maybe.. But, siapa lagi yang akan aku ajak curhat selain kakak??” Tanya Alexi di sela-sela tangisnya.
“Astagaaa.. Kita kan masih bisa sms-an, e-mail kakak juga bisa!!! Sudah lah, meski kita jauh, kita akan terus sama-sama kok. Disini!!!” Jawab Alexa sambil memegang dadanya.
“Udah ah, jangan nangis terus!!! Gimana aku mau pergi kalo kamu masih cengeng gini?? Udah ah!!! Senyum dong!!!” Ucap Lexa sambil menghapus air mata dan kemudian memandang adik satu-satunya itu.
“Hmm...” Ucap Alexi sambil mengusap air matanya dan tersenyum.
“Nah, gitu dong!! Ya udah.. Semuanya, aku pergi dulu ya!!!” Ucap Alexa sambil membawa koper dan tasnya menuju ruang tunggu.
“Eiitt!!! Tunggu.. tunggu!!!” Teriak seseorang sambil berlari mendekati Alexa. Alexa kemudian menoleh.
“Sam???” Gumam Alexa.
“Ngapain kamu ke sini, Sam??” Tanya Alexa.
“Ya mau ngasih ‘salam perpisahan’ ke kamu lah!!! Ngapain lagi, coba??” Jawab Sam sambil memeluk Alexa.
“Ooo.. Eh, kamu masih ingat janji kita waktu itu kan??” Tanya Alexa di sela pelukan Sam.
“Janji yang mana??” Ucap Sam dengan tampang o’onnya. Alexa pun segera melepas pelukannya mendengar kata-kata Sam tadi dengan tampang cemberut.
“Kita udah janji, kalo...”
“Ooo.. Iya.. iya... Aku udah ingat!!! Tenang aja, seperti yang biasa aku ucapkan, aku pasti menepati janjimu!!” Jawab Sam yang memotong kata-kata Alexa.
“Syukurlah kalo kamu ingat!! Ya, udah!! Aku check-in dulu ya!!! Sampai ketemu kapan-kapan..” Ucap Lexa sambil pergi meninggalkan Sam.
“Eiiitt.. Tunggu dulu!!! Aku juga mau ngasih kamu ini!!” Ucap Sam sambil menyerahkan sesuatu kepada Alexa.
“Apa ini??” Tanya Lexa sambil membuka kotak tersebut.
“Eiiitt.. Dibukanya nanti aja, di pesawat!! Aku harap, apa pun yang ada di dalam kotak ini, bisa mengingatkan aku ke kamu. Jadi, bisa dibilang kalo ini adalah kenangan dari aku ke kamu.” Ucap Sam.
“Hmmm... Tumben, biasanya kamu ngga’ segininya.. Lagian, ngga’ usah lebay lagi!!! Aku kan cuma ke Aussie, bukan ke Mars atau... Surga!!!” Ucap Alexa sambil cengar-cengir.
“Hush... Ngga’ boleh ngomong gitu!!!” Ucap Sam.
“Perhatian, kepada para penumpang tujuan Jakarta-Australia, harap segera masuk ke dalam pesawat. Pintu 2 sudah terbuka..” Ucap sang operator.
“Eh, Sam, aku duluan ya!!! Ma, pa, Lexi, aku pergi ya!!! Dadah semua!!!” Ucap Alexa sambil berlari menuju ke ruang tunggu.
“Iya.. Hati-hati!!!” Ucap Sam dan Alexi sambil menatap Alexa yang tergopoh-gopoh membawa barang bawaannya, yang akhirnya menghilang di antara kerumunan orang-orang.
Kak Alexa!!! Ucap Alexi dalam hati sambil menangis –- lagi.

~***~

*Di dalam pesawat...*
Akhirnya, apa yang ku takutkan datang juga. Kalau aku diberi kesempatan untuk meminta, aku meminta untuk tidak bersekolah di Aussie atau membawa Alexi bersamaku untuk bersekolah di Aussie bersamaku. Oh, Tuhan!!! Aku mohon, jaga Alexi selama aku tak disampingnya. Hanya dia yang aku punya di dunia ini. Ucap Alexa di dalam hati. Tak terasa sebuah kristal bening mengalir deras dari mata indahnya. Remaja itu tak kuasa menahan rasa yang bergejolak dalam hatinya. Namun, di sinilah ia sekarang. Dan, gadis itu tak dapat kembali untuk menenangkan badai dalam hatinya. Gadis itu menangis dalam diam, hingga penumpang di sebelahnya pun tak tau bahwa gadis itu sedang menangis.
Setelah beberapa menit berusaha menenangkan badai dalam hatinya sendiri, Alexa pun segera menghapus air matanya sambil mengingat-ingat sesuatu. Diambilnya kotak yang diberi Sam tadi dari dalam tasnya, lalu dibukanya dengan hati-hati kotak tersebut.
KALUNG!!! Jerit Alexa dalam hati begitu melihat isi dari kotak tersebut. Ia terus memandangi kalung yang berliontin bintang dan hati itu. Ia melihat isi dari liontin tersebut. Ternyata sebuah foto yang memotretkan 3 orang anak-anak dengan senyum merekah di wajah mereka.
Ya, ampun!!! Ini kan aku, Alexi, sama Sam waktu main-main pasir di pantai!!! Astaga, aku jelek sekali dalam foto ini. Ini adalah Lexa-Lexi di umur 8 tahun sewaktu liburan ke Balikpapan. Aku merindukan saat-saat itu!!! Kata Alexa dalam hati. Tak henti-hentinya ia memandangi foto itu. Setelah puas memandangi foto tersebut, Alexa beralih kepada liontin hati yang sedikit lebih besar dari liontin bintang tadi. Ia membuka isi liontin tersebut dan betapa terkejutnya Alexa begitu melihat tulisan di dalamnya.
Sam ♥ Lexa-Lexi! Begitulah isi dari liontin hati tadi, yang mampu membuat Alexa tak henti-hentinya tersenyum. Setelah puas bernostalgia, Lexa melihat jam tangannya dan memperkirakan bahwa ia masih akan menempuh perjalanan dalam waktu 3 jam lagi. Untuk menghabiskan waktu yang –- menurut Alexa –- membosankan, Lexa memutuskan untuk tidur sambil mendengarkan iPodnya.

~***~

Chap. 1 "All About Me, You, and Us"

Lagu My Love dari handphone seseorang terdengar di tengah malam yang sunyi dan pastinya banyak orang sedang bermimpi indah atau yang sebaliknya.

When the sky are blue.. To see you once again..
“Huaaahh!!! Hallo??” Tanya seseorang.
“Happy birthday Lexa-Lexi!!! Semoga kalian panjang umur, sehat selalu, tambah pintar, tambah cantik, dan cepet-cepet dapat pacar!!!” Jawab seseorang yang menelepon.
“Maaf, siapa ini??” Tanya Alexa.
“Ya ampuun!!! Aku belum ngasih tau yah??? Tapi, coba tebak, siapa aku??” Jawab orang itu.
“Kak, siapa itu??” Tanya Lexi yang terbangun karena mendengar kakaknya.
“Ngga’ tau!!! Ditanyain malah nyuruh nebak. Aneehh!!!!!” Jawab Lexa dengan nada marah.
“Haloo?? Halllloooo???” Teriak orang yang menelepon itu.
“Coba sini aku yang jawab. Hallo?? Ini siapa??” Tanya Lexi.
“Heeii. Masa ngga’ ingat aku sih??? Terlalu banget!!! Coba tebak, siapa ini!!!” Perintah orang itu.
Telepon direbut oleh Alexa.
“Eeh, kalo kamu ngga’ mau jawab. Aku putusin teleponnya!!! Satu.. Dua.. Ti.....”
“Iya.. iya.. Dari dulu sampe sekarang ngga’ ada perubahan. Ini pasti Alexa!! Hei Lexa, ini aku, Sam!!!!” Jawab Sam akhirnya.
“Haa??? Sam??? Sam yang mana???” Tanya Alexa dengan nada o’onnya.
“Astagaa.!!! Kasian banget sih aku ini??? Dilupain sama sahabat sendiri!!!” Jawab orang itu dengan nada kesal.
“Tunggu.. tunggu.. Ini Samuel Dion Zinade yang nakal itu ya??? Sorry!!! Aku tadi bener-bener ngga’ ingat sama kamu. Sumpah!!!” Ucap Lexa dengan nada menyesal.
“Siapa sih, kak??” Tanya Lexi yang sedari tadi hanya mendengarkan saja.
“Itu loh, si Sam!!!” Jawab Lexa.
“Oohh!!! Loudspeaker.. Loudspeaker!!!” Pinta Alexi. Tanpa basa-basi, Alexa pun segera meng-loudspeaker telepon.
“Heii!!! Apa kabar?? Sombong sekali kau!! Pasti sekarang kau sudah tidak ingat lagi padaku.” Ucap Sam yang diakhiri dengan nada ‘sok’ bersedih.
“Heeiii!!! Ayolah!!! Aku tidak lupa sama kamu.. Bahkan aku masih ingat dengan tampangmu yang -- menurutku sih -- ngga’ ada bagus-bagusnya... Hahahahahaha!!!” Jawab Lexa dengan keisengannya.
“Heeiii!!! Berhentilah mengolokku!!! Oh ya, kapan kau berangkat ke tempat sekolahmu itu??” Tanya Sam.
“Kalau tidak ada halangan sih, besok. Emang kenapa??? Kangen sama aku ya??” Alexa berkata dengan nada isengnya.
“Yeee.. Siapa juga yang kangen sama kamu?? Ngga’ level!!! Eh, mana adikmu yang centil bin aneh itu?? Aku mau ngomong sebentar sama dia.” Pinta Sam.
“Aneh bin centil?? Eh salah, centil bin aneh?? Maksudmu apa??” Tanya Lexa tak mengerti.
“Heeiii, Sam!!! Berhentilah mengolokku dengan sebutan anehmu itu!!” Jawab Alexi yang sedari tadi hanya menguping.
“Huahahahahahahahaha!!! Aku senang mengolokmu seperti itu. Tapi, happy birthday ya!!! Semoga kamu makin disayang oleh Sammy. Hahahahahahaha!!!” Jawab Sam.
“Yah, terserah kau sajalah. Tapi, kau ngga’ mengucapkannya kepada kakakku??” Tanya Alexi.
“Aku sudah mengucapkannya duluan tadi. Hei!!! Tolong matikan loudspeakernya sebentar!!” Pinta Sam.
“Tau dari mana kau kalo aku dari tadi menggunakan loudspeaker HP ini??” Tanya Lexi dengan tampang anehnya.
“Sudahlah... Tidak penting!! Cepat, matikan loudspeakernya!!!” Pinta Sam ‘lagi’.
“Udah..” Jawab Lexa.
“Heii.. Aku tau bahwa ini bukan Alexi yang menjawab. Ayolah Lexa, jangan kau bodohi aku ini!!! Sekarang aku ini jauh lebih pintar daripada kamu!!!” Ucap Sam dengan kesombongannya.
“Ya.. ya.. ya... Cerewet amat sih. Udah ngga’ ada yang diomongin lagi kan sama aku?? Kalo ngga’ ada, aku mau tidur dulu... Ngantuk!!! Semalam aku begadang!!” Ucap Lexa.
“Siapa yang nanya??? Kalo mau tidur, tidur aja sana.. Repot amat hidupmu!!” Sam berkata dengan nada mengejek.
“Huuuuhh... Nih!!” Lexa menghembuskan nafas sambil menyerahkan handphone kepada Alexi.
“Heeh.. Kamu apain kakakku?? Kok dia jadi marah gitu??” Tanya Alexi.
“Ngga’ ku apa-apain kok.. Cuma, emang kakakmu aja yang sensi..” Jawab Sam tanpa rasa bersalah.
“Huft.. Ya sudah, kenapa kau menyuruhku mematikan loudspeakernya?? Emang apa yang mau kau bicarakan??” Tanya Lexi bertubi-tubi.
“Emm, aku cuma mau nanya, emang bener kakakmu itu akan bersekolah ke Aussie??” Tanya Sam.
“Iya.. Emang kenapa? Mau ikut? Mau nitip oleh-oleh? Atau mau apa??” Tanya Lexi dengan nada isengnya.
“Yee.. Aku kan cuma mau nanya. Emang salah ya? Eh, kenapa mesti sekolah di Aussie??” Ucap Sam sambil mencari jawabannya dalam hati.
“Dia kan pintar. Ya, wajarlah kalau dia dapat beasiswa terus sekolah di Aussie. Aku sih pengen kaya’ gitu. Tapi, Lexi yang sekarang bukan Lexi yang dulu, yang selalu sombong kalau ditanyai soal nilai di pelajaran apapun.” Jawab Lexi sambil mengubah posisi duduknya.
“Ya sudahlah. Ngga’ usah dianggap beban. Lagian, kalo kamu nanti dapat beasiswa, terus sekolah di luar negeri/luar kota, siapa dong yang nemenin aku sekolah di Jakarta, ngerjain PR yang susahnya na’ujubille, dan lain-lainnya?? Kan ngga’ lucu kalo begitu. Jadi, aku juga bersyukur kalo kamu ngga’ kaya’ kakakmu!!! Huehehehehe...” Ucap Sam.
“Yee.. Itu mah emang kamunya aja yang bego. Ya, udah.. Ngomongnya besok aja ya, aku cape, mau tidur dulu. Dah!!!” Tanpa meminta persetujuan Sam, Lexi segera memutuskan sambungan.
“Ngomong apa dia tadi??” Tanya Lexa yang ternyata sedari tadi belum tidur dan menguping pembicaraan Lexi dan Sam.
“Ngga’ penting. Udah ah, tidur yuk!!!” Lexi menjawab sambil membaringkan tubuhnya ke ranjang.
Astaga, ternyata sudah ada 10 sms masuk sedari tadi. Batin Lexa sambil membuka isi sms satu per satu.
From : Rinelza
Happy Birthday, Alexa!!! Wish u all de’ best!! With Love  Rinel..
Astaga, Rinel. Ngga’ sampe segitunya kalii!!!

From : My Lovely Mom
Happy Birthday 2 anak kembarku yang manis dan cantik!! Maaf, kalau mama dan papa mungkin akan pulang terlambat dari luar negeri karena ada urusan yang belum selesai.. Peluk cium, mama!
Mama.. mama.. Ngga’ papa kok!!

From : My Lovely Dad
Hallo sayang!!! Happy Birthday yah!! Kalian jaga diri baik-baik!! Seperti yang mamamu bilang, kami mungkin akan pulang terlambat. Jadi, tak usah menunggu kami. Happy Birthday Lexa-Lexi!!!
Ya, pa.. Aku mengerti kesibukan kalian.

From : Rinelza
Heii!!! Knapa smsku g d bls??
Huahahahahaha... Aku balas besok saja ya!!!

Sisa smsnya adalah sms “Happy Birthday” dari sahabat-sahabat Alexa yang lain.
Ah... Udahlah, aku tidur dulu. Huaaaaaaahh!!! Piker Lexa sambil memejamkan mata dan akhirnya terbang kea lam mimpi.

~***~

“Kak Lexa, banguuun!!! Udah siang tau!!!” Teriak Alexi.
“Huaaaaaahhh!!! Emang udah jam berapa sih?? Masih ngantuk tau!!!” Jawab Lexa dengan malas-malasan.
“Eh, ini udah jam 10 siang tau!!! Ayo, cepat bangun!! Habis tuh langsung mandi, trus temenin aku ke sekolah baruku ngantarin ijazah, trus kita ke mall belanja sebentar. Aduuh!!! Nie anak masih bobo lagi. Ayo banguuuuuuuunnn!!!!” Panggil Alexi susah-payah.
“Iya.. iya... Cerewet amat sih!!!” Jawab Lexa sambil bangkit dari tempat tidur dengan mata tertutup.
“Eiit.. eiit.. Awas depanmu ada pintu!!” Teriak Lexi.
“Auuuuuu!!!” Ringis Alexa karena menabrak pintu.
“Lagian sok banget sih. Jalan pake sok-sok nutup mata segala.” Ucap Lexi mengejek.
“Aduuhhh.. Orang lagi kesakitan malah tambah diledekin. Ah, udahlah!!” Ucap Lexa sambil mengusap-usap keningnya.
“Hahahahahahaha...” Tawa Lexi meledak setelah Alexa menghilang dari balik pintu.

~***~

“Loh?? Kak Lexa ngga’ sarapan dulu baru kita pergi??” Tanya Lexi begitu melihat kakak kembarnya itu turun dari kamar dan segera hendak pergi.
“Ngga’, kita makan di luar aja yok. Lagian, kalo jam segini namanya bukan sarapan lagi, jadi kita sekalian makan siang aja di luar.” Ajak Lexa.
“Ooo.. Ya udah. Ayo!!” Ucap Lexi.
“Eh, tunggu bentar!!! Aku mau balas sms sebentar!!! Tunggu aku di mobil aja!!” Ucap Alexa sambil mengotak-atik HPnya.
“Ya, udah..” Jawab Alexi.

To : Rinelza
Maaf, aku baru balas skrang!! 5kachi ya atas ucpan’a.. (=

*Sesampainya Alexa di depan mobil...*
“Ee, siapa yang nyetir?? Kamu atau aku??” Tanya Lexa sambil memegang kunci mobil.
“Kakak aja deh!!” Jawab Lexi.
“Ya udah..” Ucap Lexa sambil masuk ke dalam mobil dan menjalankan benda itu setelah Lexi masuk ke dalamnya.
“Mau kemana dulu??” Tanya Alexa.
“Ke sekolah dulu lah.. Ntar sekolahnya tutup.” Jawab Lexi.
“Kenapa ngantar ijazahnya pas siang-siang gini??” Tanya Lexa sambil terus memandang ke arah jalan.
“Karena aku daftarnya belakangan. Jadi, semuanya serba belakangan.. Emang aneh ya??” Tanya Alexi sambil memandang kakaknya yang sedang serius menyetir.
“Ya, ngga’ juga sih. Udah ah, ngga’ usah ngomong lagi. Ntar kita tabrakan lagi!!” Ucap Lexa dengan sedikit senyuman di bibirnya.
“Ihh, kakak ah!! Nakut-nakutin orang aja!! Udah ah..” Jawab Lexi dengan nada sedikit meninggi.
Selama perjalanan, mereka berdua sama-sama diam. Alexa mengemudi dengan serius, sementara Alexi mendengarkan iPodnya sambil mengotak-atik HPnya.

*Di sekolah Alexi...*
“Auuu..” Alexa meringis karena menabrak seseorang.
“Aduuhh.. Maaf.. maaf.. Aku tak sengaja!!” Ucap orang itu sambil berusaha membereskan barang-barangnya yang terjatuh. Alexa pun ikut membantu.
“Maaf ya!! Gara-ga......”
“Alexa!!! Alexi!!!” Teriak orang itu.
“Samuel!!! Kamu ngapain di sini?” Tanya Alexa begitu tau bahwa orang yang ditabraknya tadi adalah Samuel, sahabatnya.
“Sam, kamu daftar di sini juga??” Alexi bertanya juga.
“Iya, aku ikut daftar di sini juga. Alexi daftar di sini juga??” Tanya Sam sambil melihat map-map yang dibawa Alexi.
“Iya, Alexi daftar di sini. Kamu udah selese daftar??” Ucap Lexa sambil melihat-lihat ke dalam.
“Iya, udah. Eh, cepetan dah. Kita ngomongnya habis Alexi daftar aja. Aku tunggu di parkiran ya!!!” Sam berkata sambil meninggalkan 2 anak kembar itu.
“Iya!!!” Jawab 2 anak kembar itu bersamaan.
“Duuuhh!!! Ada-ada aja hidup ini!!” Ucap Lexa pelan sampai-sampai hampir tidak terdengar oleh Alexi.
“Kenapa kak??” Tanya Lexi sambil melihata kakaknya itu.
“Haa?? Oh, ngga’ papa. Dah, sana kamu!! Cepet-cepet daftarnya, jangan lemet-lemet, apalagi sampe ngerumpi. Ingat, kamu belum ibu-ibu!!” Alexa menasehati sambil tersenyum-senyum sendiri seperti -- yah, kalian tau sendiri lah.

*Beberapa saat kemudian...*
“Eh, kamu itu ngapain sih di dalam?? Ngga’ liat apa, orang nungguin di sini udah kaya’ jemuran tau lah!!! Ya udah, masuk mobil!!” Alexa masuk ke dalam mobil sambil terus memarahi Alexi. Namun, Alexi hanya terdiam.
“Kok diam??” Tanya Alexa karena merasa asing dengan keadaan adik kembarnya itu saat ini.
“Kok kaya’nya ada yang lupa ya!!! Tapi apa??” Tanya Lexi sambil berusaha mengingat-ingat.
“Oh iya, kita punya janji sama Sam!!” Ucap mereka bersamaan. Lalu, tertawa bersama.
“Aduuh!!! Kok bisa lupa ya???” Ucap Lexi sambil keluar dari mobil dan berjalan mencari Sam di parkiran.
“Heeeii!!!” Teriak seseorang.
“Oh, Sam!!! Tunggu sebentar!!!” Ucap Alexa sambil berjalan menuju tempat dimana Sam berada.
“Huft!!! Alexi, akhirnya kita 1 sekolah lagi!!! Jadi, penderitaanmu masih berlanjut!!!” Ucap Sam dengan nada bangga.
“Iya, kalo kita 1 kelas.. Kalo ngga’?? Mampuslah dirimu!!! Ya, Tuhan, mudah-mudahan nanti aku tidak sekelas dengan makhluk yang menyebalkan dan yang tak diketahui asalnya darimana ini!!! AMIIINN!!!” Ucap Lexi yang diakhiri dengan doa syafa’atnya itu.
“Kurang panjang doanya, bu!!! Tapi, ngiming-ngiming, penderitaan apa nih??” Tanya Alexa penasaran.
“Itu loh kak, kalo misalnya ada PR, dia nyuruh aku kerjain, trus dia tinggal nyalin!!! Ngga’ enak banget kan hidupku, kak!!!” Jawab Lexi dengan raut wajah cemberut.
“Yee.. Ini anak pengaduan banget sih!! Ngga’ semua PR kalii!!! Cuma mata pelajaran yang aku ngga’ bisa!!! Kamu ini lebay!!!” Sam berkata untuk membela diri.
“Sam, ingat janji kita ya!!!” Ucap Alexa tiba-tiba.
“Oke, boss!!!” Jawab Sam.
“Janji apaan, kak??? Janji apa, Sam??” Tanya Alexi kepada Alexa dan Samuel.
“Udah lah.. Kamu ngga’ perlu tau. Secret ini yang tau cuma aku sama Sam. Jadi, kamu ngga’ boleh tau!!! Weeekk!!!” Ucap Alexa yang diakhiri dengan juluran lidah.
“Haaahh!!! Kak Alexa gitu!! Ngga’ seru ah!! Tapi, kalo misalnya kakak ke Aussie, ‘ntar yang di rumah cuma aku dong!!!” Ucap Alexi sambil menunjukkan rasa herannya.
“Ya, begitulah. Tapi, kakakmu kan pasti pulang, ngga’ mungkin tinggal di sana selamanya!!” Ucap Sam menenangkan Alexi.
“Iya!! Lagian, kamu bisa kok ajak teman-teman cewe kamu ke rumah buat nginep. Jadi, kamu ngga’ terlalu kesepian kan?? Kak Lexa juga pulangnya paling lambat 2 bulan sekali.” Jawab Alexa dengan penekanan pada kata ‘cewe’ untuk mengingatkan Alexi.
“Ooo.. Tapi, kakak janji ya, pulangnya paling lambat 2 bulan sekali??” Tanya Lexi sambil menaikkan kelingking kanannya.
“Iya, Lexi!! Aku janji!!! Lagian, papa sama mama kan pasti pulang juga. Ya, setidaknya 6 bulan sekali lah!!!” Ucap Lexi sambil tertawa kecil dan menyambut jari kelingking Alexi.
Cuma 1 yang aku ngga’ janji sama kamu, Alexi. Yaitu, rahasia tentang hidup kita!! Ucap batin Alexa.

*Di rumah...*
“Huft!!! Cape habis jalan-jalan seharian!! Emang kamu beli apa aja sih, sampe keliling seantero mall??” Tanya Alexa yang segera terduduk lemas di sofa karena lelah setelah berjalan-jalan dengan Lexi dan Sam -- Sam ikut karena ia ingin jalan-jalan dengan kedua sahabatnya itu sambil mencari kado untuk 2 gadis kembar itu.
“Ya, aku nyari keperluan kakak yang kira-kira kakak butuhin selama di Aussie. Emang salah ya??” Tanya Alexi yang tidak terlihat lelah sama sekali sambil menyusun barang-barang belanjaannya tadi ke tempatnya.
“Ya, ngga’ salah sih. Cuma, pake porsi dong!!! Jadi kewalahan tau kalo nemenin kamu jalan kaya’ gini!!” Ucap Lexa sambil memejamkan mata.
“Ya, maaf.. Lain kali ngga’ bakal gitu deh!! Janji!!!” Jawab Alexi sambil mengangkat 2 jarinya membentuk huruf V.
“Ya.. ya.. ya... Udah ah, aku mau mandi dulu. Udah gerah nih..” Ucap Lexa sambil berjalan ke kamar mandi.
Ting.. tong.. ting.. tong..
“Iya, sebentar!!” Jawab Lexi.
“Siapa Xi??” Tanya Alexa kepada Alexi. Alexi tidak menjawab, namun ia segera membuka pintu.
“Happy birthday, honey!!!” Ucap 2 orang tersebut ketika Alexi membuka pintu.
“Mama.. papa.. Kok tumben cepet pulang?? Katanya pulang telat??” Teriak Alexi ketika melihat kedua orangtuanya itu sambil memeluk mereka bersamaan.
“Ooo.. Jadi ngga’ seneng liat mama sama papa pulang cepet?? Ya udah, ayo pa, kita balik ke Canada lagi!!” Ucap mamanya sambil menarik tangan papanya untuk keluar.
“Eiit.. eiit.. eiit... Bercanda, ma!! Just kidding!!! Mama ah, dianggap serius amat. Ya, udah, ngapai kita dari tadi di luar?? Ayo ma, pa, masuk ke rumah!!” Ajak Alexi.
“Ya. Syaloom!!!” Sapa mama dan papa kepada seisi rumah –- yang hanya terdiri dari perabotan.
“Alexa mana??” Tanya papa.
“Kak Lexa lagi mandi. Tadi habis jalan-jalan seharian. Hehehe...” Ucap Lexi sambil nyengir sendiri.
“Ya udah, mama sama papa ke kamar dulu, ya. Kalo kakakmu udah selesai mandi, suruh dia tunggu mama dan papa di bawah ya!! Mama dan papa mau ngomong sama dia.” Perintah mama.
“Ok, ma!!!” Jawab Lexi sambil beranjak ke kamar untuk melaksanakan perintah sang ibu.

~***~

“Ada apa ma?? Kok tiba-tiba mau ngomong serius gini sama Lexa??” Tanya Lexa memulai percakapan.
“Ngga’ sayang, mama sama papa cuma mau ingetin kamu, kamu jaga diri ya selama di sana!! Mama dan papa sudah menyiapkan kamu sebuah apartment dan fasilitas-fasilitas lainnya yang mungkin kamu butuhkan selama di sana. Ya, sayang??” Tanya mama mengakhiri penjelasan.
“Iya mama!! Mama tenang aja, Lexa ngga’ bakal macam-macam selama di sana!!” Jawab Lexa sambil tersenyum.
“Ya, udah. Kamu udah packing barang-barang kamu kan??” Tanya papa kemudian.
“Udah, pa!!” Jawab Lexa.
“Besok kakak check-in jam berapa, kak??” Tanya Lexi yang rupanya sedari tadi menguping percakapan kami.
“Kakak besok check-in jam 8. Jadi, harus tidur cepet mala mini, biar besok langsung fresh.. Ok??” Jawab papa sambil menyikut Lexa.
“Ya. Tapi, pa, bisa ikut Lexa ke taman belakang sebentar? Lexa tunggu ya, pa!!” Ucap Lexa sambil beranjak pergi.
“Ehmm, ma, permisi sebentar!” Pinta papa sambil pergi meninggalkan mama dan Alexi.

*Di taman belakang...*
“Pa, papa ngga’ mikirin keadaan Lexi selama aku di Aussie??” Tanya Alexa memulai percakapan.
“Ya, papa sebenarnya keberatan kalau harus memisahkan kamu dan Alexi. Tapi...”
“Tapi apa, pa?? Tapi ini demi kebaikan Alexa?? Ini bukannya jadi kebaikan Lexa, pa!! Ini malah jadi keburukan buat Alexa!! Papa ngga’ pernah mikirin perasaan Lexa-Lexi gimana!! Papa cuma tau bisnis, bisnis, dan bisnis!! Apa pernah papa pulang dalam jangka waktu seminggu?? Ngga’ pernah, pa!!! Papa itu selalu pulang dalam jangka waktu paling cepat sebulan!!!” Jelas Alexa memotong pembicaraan papanya.
“Maafkan papa, sayang. Lagi pula, papa juga sudah memikirkan matang-matang bagaimana keadaan Lexi di sini selama kamu di Aussie dan mama-papa di Canada.” Ucap papa Lexa-Lexi.
“Ah, sudahlah. Papa ngga’ ngerti!! Percuma aku ngomong sama papa!!” Ucap Lexa sambil pergi meninggalkan papanya itu.
“Tapi, kamu belum memberitau rahasia kita kepada Alexi kan??” Tanya papa Lexa sehingga membuat Lexa berbalik.
“Aku ngga’ janji kalau tentang rahasia itu.” Jawab Lexa kemudian.
“Tolong, Lexa!! Biar papa yang memberitaunya!! Jangan sampai dia dengar rahasia itu dari mulutmu.” Pinta papa kepada Lexa.
“Aku sudah bilang, pa!! Aku ngga’ janji!!!” Jawab Lexa sambil berlalu meninggalkan papanya yang masih berdiri mematung.
Alexa, papa mohon!! Waktunya belum tepat, sayang!!! Biarkan papa yang memberitaunya!! Papa ngga’ mau Alexi kecewa terhadap papa! Pikir papa Lexa-Lexi sambil menatap punggung Alexa yang tak lama kemudian menghilang.

*Di sebuah ruangan...*
Di sudut ruangan terlihat seorang gadis sedang memandangi selembar kertas yang isinya tak diketahui siapa pun selain dirinya. Berbutir-butir kristal jatuh dari mata lembut gadis tersebut sambil terus memandangi selembar kertas itu. Mungkin karena lelah, gadis itu mengembalikan kertas itu ke tempatnya semula. Namun, tak lama kemudian, ia mengambil kertas tersebut, memandanginya sekali lagi, dan kemudian menaruh kertas itu di tasnya. Setelah memastikan benda tersebut akan tetap di tempatnya hingga esok, gadis itu pun beranjak ke tempat tidur. Sekitar jam 1 pagi, gadis itu baru dapat tidur nyenyak setelah sekian lama bergulat dengan pikirannya.

~***~

Prolog "All About Me, You, and Us"

*semasa SD*
“Alexa!!!”
“Alexi!!!”
“Bagaimana dengan nilaimu?? Bagus tidak?!!” Alexa bertanya.
Alexa Virgian Sergioz dan Alexi Virgian Sergioz adalah 2 orang anak kembar yang saling mengasihi, bahkan saling berbagi. Alexa mempunyai karakter yang hampir sama dengan kembarannya itu, yaitu tinggi, berparas cantik, pintar (bahkan jenius), baik hati, kaya raya (namun, tak membuatnya sombong), senyumnya selalu dihiasi dengan lesung pipinya, namun Alexa sangat sensitif dan mudah marah. Sementara karakter Alexi sama dengan karakter kakak kembarnya itu, namun Alexi tidak mempunyai senyuman seperti kakak kembarnya itu dan lebih penyabar daripada Alexa. 2 anak kembar ini hampir setiap hari selalu bersama. Di sekolah, mereka juga berteman baik dengan semua orang. Karena Alexa dan Alexi adalah anak-anak yang jenius, mereka pun bersekolah di sekolah yang paling elite dan bahkan paling mewah di Jakarta, yaitu Christian Elementary School. Mereka berdua mempunyai seorang sahabat yang bernama Samuel Dion Zinade. Samuel adalah seseorang yang baik, penyayang, berparas “lumayan”, kaya raya (sama dengan yang lainnya, ia pun tidak sombong), dan yang paling penting Sam (panggilan dari Samuel) sangat penyabar terhadap kedua sahabatnya itu, terlebih lagi kepada Alexa. Pada hari ini, sekolah Alexa, Alexi, dan Sam mengadakan perpisahan pada angkatan mereka bertiga. Jadi, sekarang mereka bertiga akan melanjutkan sekolah ke tingkat SMP.
“Nilaiku hampir sempurna. Nilaimu??” Jelas Alexi.
“Yah, seperti biasa.” Jawab Alexa dengan senyum khasnya (dengan lesung pipi).
“Berarti bagus dong!!! Coba pinjam, aku mau liat!!” Kata Alexi.
“Nih!!!” Jawab Alexa sambil memberikan rapornya kepada Alexi.
“Hallo teman semua!!!” Sam datang sambil menyanyikan lagu kesukaannya yang tak pernah tak keluar dari mulutnya. Kedatangan Sam dengan lagu anehnya itu (begitu sebutan saudara kembar itu terhadap lagu kesukaan sahabat mereka itu) membuat Alexa dengan Alexi terlonjak kaget.
“Heh!!! Kamu itu bikin orang jantungan aja..!!!” Jelas Alexa sambil marah-marah.
“Iya!!! Kamu tuh bikin orang mati jantungan gara-gara lagu gajemu itu tau!!! Untung di sini ngga’ ada si Serra ya. Kalo ngga’, kamu udah ditaboki tau!!!” Jelas Alexi panjang-lebar.
“Huakakakakakaka!!!” Mereka tertawa mendengar nama Serra. Serra adalah temen sekelas mereka yang terkenal paling mudah dikerjai. Namun, ia pula yang paling sadis perlakuannya. Iiiiihh!!! Sereem!!!
“Iya..iya.. Maaf deh kalo gitu.!! Ngiming-ngiming, lagi ngapain nih??”
“Ini, lagi tukaran rapor. Gimana nilaimu? Bagus ngga’? Ranking berapa?” Tanya Alexa bertubi-tubi.
“Duuuhh… Kalo nanya satu-satu dong! Bingung nih mau jawab yang mana duluan!!!” keluh Sam.
“Ya udah, nilai rapormu gimana? Bagus ngga’??” Tanya Alexa dengan nada yang diperlambat (maksudnya, agar Sam mendengar dan mengerti!).
“Yhee… Ngga’ usah lemet banget ngomongnya kalii!! Gitu aja marah!! Iya, nilaiku lumayanlah untuk bisa diluluskan. Nilai kalian berdua gimana?” Jelas Sam.
“Nilaiku bagus-bagus aja.” Jawab Alexa.
“Kalo kamu gimana??” Tanya Sam sambil memanggil Alexi.
“Woy.. Woooyy… WOOOOOYYY!!!!!!!!” Teriak Alexa.
“Eh iya!!! Kenapa??? Kebakaran kah?? Dimana?? Kapan?? Aduh, kok kalian ngga ada yang ngomong sih?? Jawab dong!!!” Tanya Alexi panjang-lebar sambil melepaskan headset dari telinganya.
“Iya,, ada kebakaran!! Kebakaran di janggutmu..” Jawab Alexa dengan nada marah.
“Eee,, aku ngga’ punya janggut tau.. Emang aku cowok?? Udah.. Sabar aja dah.. Orang sabar tuh disayang....."
“ALFRED!!! Huakakakakaka” Belum selesai Alexi menjelaskan, Sam dan Alexa langsung menyambung sambil tertawa bersama.
“Iiiihh… Apaan sih!!!” Kata Alexi dan mereka pun tertawa bersama ‘lagi’..
“Makanya.. Kalo orang ngomong tuh didengerin...!!!” Sam menasehati Alexi.
“Ya maaf!!! Habis kalian berdua dari tadi kelahi terus sih!! Ya udah, aku dengerin I-pod aja!!” Jawab Alexi.
“Ya udah, gimana nilai akhirmu?? Bagus ngga!!” Tanya Sam.
“Bagus dong!!! Masa’ aku mau kalah sama Alexa? Ngga’ banget deh!!!” Jawab Alexi dengan penuh kesombongan.
“Eee, jadi orang jangan sombong!! Nilai gitu aja sombong!!” Sergah Alexa dengan nada marah.
“Eee... Udah-udah!!! Baru aja damai, udah kelahi lagi!! Aduh, gimana sih??!!!” Lerai Sam. Sikap Sam yang seperti inilah yang membuat 2 saudara kembar itu betah bersahabat dengannya.
“Tapi aku sedih!!” Alexa berkata dengan nada penuh kesedihan.
“Sedih kenapa??” Tanya Alexi berusaha menghibur, karena ia jarang melihat kakak kembarnya itu sedih seperti ini.
“Aku sedih karena aku dan kalian berdua harus pisah sekolah.” Jawab Alexa dengan mata berkaca-kaca.
“Ya ampuun!!! Gara-gara itu. Ngga’ apa-apa kok. Kita kan cuma beda sekolah, bukan berarti persahabatan kita harus putus dong!!” Ucap Sam menenangkan.
“Iya... Sumpah!! Baru kali ini lho aku ngeliat kamu kaya gini. Masa gara-gara itu aja udah nyerah?? Mana Alexa yang ku kenal?? Semangat dong!!! Haduuh..” Alexi berkata dengan nada penuh antusias.
“Bukan masalah itu!!” Ucap Alexa.
Hening sejenak.
“Sam, ikut aku sebentar! Lexi, kamu tunggu di sini dulu ya!!” Pinta Alexa.
“Iya, tapi jangan lama-lama ya!!” Ucap Alexi.
Di taman sekolah...
“Sam, kamu bisa janji sama aku ngga’??” Tanya Alexa.
“Lexa.. Lexa... Kita ini udah bersahabat berapa tahun sih?? Ya bisa lah!!” Jawab Sam.
“Sam... Aku serius!!! Kamu bisa janji sama aku kan??!!!” Pinta Alexa dengan nada kesal.
“Ya, bisa. Emang janji apaan??” Tanya Sam.
“Aku minta sama kamu untuk jagain Lexi selama kita beda sekolah. Kamu bisa tepatin janji kamu??” Ucap Alexa.
“Ya ampuun.. Kirain apaan. Eh, tanpa kamu kasih tau juga aku udah pasti jagain dia lah. Kamu ini gimana sih??” Jawab Samuel dengan nada yang tak bisa dijelaskan.
“Bukan masalah itu. Dia itu saudara aku satu-satunya. Aku ngga’ punya saudara lain lagi selain dia. Aku ngga’ punya sepupu dan sejenisnya. Jadi, kamu bisa pegang janji dan tepati janji kan?? Plisss…” Pinta Alexa.
“Ya pasti aku tepati lah. Tenang aja!!” Sam menjawab dengan tenang.
“Janji???” Tanya Lexa seraya mengangkat jari kelingking kanannya.
“Ya, aku janji!!” Jawab Sam seraya menyambut jari kelingking kanan Alexa.
Kenapa Alexa tiba-tiba kaya gini ya?? Ahh.. Wajarlah!! Lexi kan adiknya, kembarannya pula. Kamu ini mikir apa sih?? Pikir Sam dalam hati sambil mengikuti Alexa yang berjalan di depannya.
“Alexi!!!” Ucap Alexa hingga mengagetkan Alexi.
“Aduuuhh!!! Kalian ini lama banget sih?? Udah gitu, datang-datang ngagetin orang lagi. Dasar orang ngga’ punya kerjaan.” Ucap Lexi geram.
“Ya maaf!!! Orang cuma bercanda aja kok. Gitu aja kok marah??” Jawab Alexa.
“Ya udah. Ayo kita pulang!!” Ucap Lexi sambil menarik tangan Alexa.
“Eh.. Tunggu!!! Pulang???” Tanya Lexa dengan tampang o’onnya.
“Ya iyalah. Orang acaranya udah selesai kok. Ngapain lagi kamu di sini?? Ayo pulang!!” Jawab Alexi sambil kembali menarik tangan Alexa.
“Eiit.. Eiit.. Tunggu.!! Kamu duluan aja sana.!! Aku masih mau bantu beres-beres dulu di sini.” Jawab Alexa dengan nada mengusir sekaligus berbohong.
“Ya udah. Tapi jangan lama-lama ya!! Aku, mama, sama papa nunggu di mobil!!” Ucap Alexi akhirnya.
Kak Lexa tuh kenapa sih?? Kok aneh banget?? Aku tau, pasti tadi itu dia berbohong. Ah sudahlah. Urusan dia!! Pikir Alexi sambil meninggalkan Alexa.
Setelah Alexi pergi, Alexa mulai berbicara pada Samuel.
“Sam, ingat janji aku tadi ya!!” Pinta Alexa.
“Ia.. Siiiaap bos!!! Saya pasti akan menepati janji saya.!!!” Jawab Sam sambil meniru gaya tentara.
“Ya.. ya.. ya... Pak tentara!!!” Ucap Lexa dengan nada mengolok.
“Oke.. Pulang dah sana!!! Sampai ketemu di SMA!!!” Kata Sam.
“Ya.. Mudah-mudahan kita akan 1 sekolah SMA nanti.” Jawab Alexa sambil memeluk Sam.
“Ya.. Jaga diri baik-baik ya. Jangan nakal-nakal!!! Kasian mama kamu udah nyekolahin kamu bagus-bagus.!!” Sam menasehati Alexa.
“Kamu juga!!! Jaga adikku dan jangan sampai ada yang berani mengganggu dia!! Oke??” Pinta Alexa sambil melepas pelukannya.
“Ya ibu!!! Cerewet amat!!! Udah.. Pulang dah sana!!!” Perintah Sam.
“Ya.. Sam, aku pulang ya!! Dadah!!!” Jawab Alexa sambil melambaikan tangan meninggalkan Sam.
“Dah!!!” Balas Sam sambil melambaikan tangan.
Sebenarnya apa yang dialami oleh Alexa??? Tak biasanya dia seperti ini. Tapi, aku juga tidak boleh berpikiran negatif. Ah, sudahlah. Aku yakin dia pasti bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Semangat ya, Alexa!!! Pikir Sam sambil terus menatap punggung Alexa yang terus menjauh dan akhirnya menghilang.
Aku tau. Sam pasti bingung kenapa aku tiba-tiba begini. Huuh.. Suatu saat nanti dia pasti akan tau jawabannya. Pikir Alexa sambil menghembuskan nafas untuk menenangkan diri.
Ada teka-teki besar dalam diri Alexa dan Alexi yang akan menunjukkan siapa mereka sebenarnya. Dan yang mengetahuinya hanya Alexa dan seseorang di atas sana.